STRUKTUR INTI DAN
SIFATNYA.
Terdapat banyak kemiripan antara strutur inti dan struktur
atom, sehingga kita agak mudah untuk mengingatnya dan mempelajarinya. Ada dua
perbedaan utama dalam mengkaji sifat atom dan inti. Dalam fisika atom, elektron
elektron mengalami gaya yang diberikan inti, dalam fisika nuklir tidak ada gaya
luar semacam itu. Gerak partikel partikel penyusun inti terjadi karena pengaruh
gaya yang diberikan oleh partikel itu sendiri. Interaksi antara elektron
elektron mempunyai pengaruh kecil terhadap tingkat energi atomik, sebagaian
besar struktur atom ditentukan oleh interaksi antara elektron dan inti,
sehingga pengaruh elektron lain sebagai pengganggu kecil.
Masalah yang kedua yang berhubungan dengan fisika nuklir ,
kita tidak dapat menulis gaya nuklir dalam bentuk yang sederhana seperti gaya
Coulomb dan gaya gravitasi.tidak ada ungkapan analisis sederhana untuk memberikan
gaya interaksi antara partikel dengan penyusun inti.
Dalam model atom
rutherford dan Bohr telah dipelajari bahwa muatan positif atom terletak
didaerah inti yang sangat kecil pada pusat atom, inti mempunyai muatan +Ze
(dengan Z adalah nomor atom, yang menunjukkan jumlah elektron yang mengelilingi
inti dalam atom netral). Sebagian besar massa atom ditentukan oleh intinya.
Dalam fisika atom juga diketahui bahwa massa atom atom hampir merupakan
kelipatan bulat dari massa atom hidrogen, atom paling ringan. Oleh karena itu,
inti hidrogen dianggap tersusun atas unit pokok yang bermuatan positif. Unit
pokok itu disebut proton, yang mempunyai massa sama dengan atom hidrogen
dikurangi massa elektron dan energi ikat, serta bermuatan +e. Jika suatau inti
yang lebih berat dari pada atom hidrogen mengandung A proton, inti itu akan mumpunyai muatan Ae,
bukan Ze; karena A>Z untuk semua atom yang lebih berat dari pada hidrogen,
model ini memberikan muatan positif yang terkalu banyak pada inti.
Pada tahun 1932 James Chadwick neutron adalah partikel yang
mempunyai massa kira kira sama dengan massa proton (sebenarnya sedikit lebih
besar) tetapi tidak bermuatan listrik. Menurut model proton neutron , inti
terdiri dari proton proton dan neutron neutron disebut nukleon. Secara kuantitatif dinyatakan
bahwa inti terdiri dari Z proton dan (A-) Neutron, yang memberikan muatan total
Ze dan massa total secara kasar A. Suatu jenis inti tertentu disebut Nuklide,
yang dapat ditulis Sbb:
AzXN
dengan :
X
: nuklide, menunjuk jenis tertentu
Z : nomor atom , menunjukkan jumlah proton
N: nomor
neutron, menunjuk jumlah neutron,
seringkali nomor ini tidak ditulis
A= Z+N , nomor
massa, menunjukkan jumlah total
proton
dan neutron.
Contoh :
Inti natrium 1123
Na12 mempunyai Z = 11, N= 12
neutron, dan A=N+Z = 11+12 = 23 nukleon.
Menurut model Proton neutron, deutron 21H menpunyai z=1 dan
N=1 neutron.
Sifat sifat kimia unsur tertentu tergantung pada nomor atom
Z, tidak tergantung dari nomor massa A.
Misalnya :
Isotop : inti yang mempunyai nomor atom Z sama tetapi
mempunyai nomor massa berbeda
Contoh : ...
Isobar : inti inti yang mempunyai nomor massa sama tetapi
berbeda nomor atomnya
Isoton: inti yang mempunyai jumlah neutron sama
Karena inti terdiri dari proton dan neutron , maka massa inti
merupakan massa nuklionnya, yaitu semua proton dan neutron yang terkandung
dalam inti. Massa inti tertentu diperoleh dari massa atom yang bersangkutan
dikurangi dengan massa elektronnya. Maka ditulis :
Massa inti dugaan = Zmp+
Nmn
Z adalah nomor atom, N adalah nomor Neutron, mp
adalah massa proton, dan mn adalanh massa neutron. Tapi dalam
pengukuran spektrometer
Massa inti
nyata <(Zmp + Nmn)
Perbedaan massa
Zmp
+ Nmn – massa inti nyata = mD (1.2)
disebut defek massa ( atau usak massa).
Penjelasan teoritis tentang defek massa ini didasarkan pada
persamaan kesetaraan massa –energi
∆E = (∆m)C2(1-3)
Jk Z proton dan N neutron tergabung membentuk
inti stabil, sejumlah massa(∆m) akan hilang dalam bentuk energi yang terlepas (
biasanya dalam bentuk energi sinar ϒ )
Bila
Proton dan Neutron bergabung dan membentu inti, sejumlah massa (∆m) akan hilang
karena di ubah menjadi sejumlah energi ∆E = (∆m)C2 . energi ini
disebut energi ikat Ei dari inti yang bersangkutan, yaitu energi
yang dilepaskan bilamana sejumlah proton dan Neutron yang bersesuaian bergabung
membentuk inti.
Oleh
karena itu energi ikat dapat ditulis :
Ei = (Zmp + Nmn)C2–MnC2 (1-4)
Dengan
Mn adalah massa inti yang terbentuk.
Kerena
dalam tabel nuklide biasanya dituliskan nama massa atom, bukan massa inti, maka
pers (1-4) perlu di ubah seperlunya.
Pertama
, massa inti dapat dihitung dari
Mn = Ma + Me
(1-5)
Dengan
Ma melambangkan massa atom
yang bersesuaian dengan massa inti yang telah ditentukan, Zme adalah
massa total elektron yang mengelilingi inti. Energi ikat elektron diabaikan
karena sangat kecil dibandingkan dengan
energi ikat inti.
Kedua
massa proton dapat dicari dari :
Mp = mh - me (1-6)
Dengan mh adalah massa atom hidrogen dan me
adalah massa elektron. Energi ikat elektron = 13,6 ev
Juga
diabaiakan.
Pers
energi ikat sekarang menjadi
Ei
= Z(mh
- me )C2 + Nmn C2 – ( Ma
– Zme) C2
Yang dapat disederhanakan menjadi
Ei = Z(mh - me )C2
- MaC2(1.7)
Jika Ei > 0, inti dalam keadaan stabil dan
energi harus diberikan dari luar untuk memisahkan menjadi komponen komponen
nya, jika Ei<0, inti dalam keadaan tidak stabil dan inti akan
meluruh dengan sendirinya.
Satuan massa dalam fisika nuklir biasanya dinyatakan dalam
satuan atomik( atomic mass unit) yaitu 1/12 dari massa diam atom netral tak
tereksitasi yang terdiri atas inti 12 6C dan enam
elektron .dalam kilogram, satuan massa atomik( ditulis dengan lambang u)adalah
1 u= = =1,660566x kg,
Dengan NA adalah bilangan Avogadro. Energi ekivalen
dari satuan massa atomik tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus
kesetaraan massa –energi =mc2
Sehingga
1u = 1,660566x )2 = 1,4924422 x J
= 1,4924422x /1,602819x
= 9,3150 x eV = 931,505 MeV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar